mari menari dalam badai
terkdang ketika badai menghadang yang kita lakukan hanyalah menunggu badai itu berlalu
bahkan terkadang kita ikut terombang ambing dalam riuhnya badai tersebut
kita tak pernah mau atau mencoba menari dalam badai
terkadang mungkin kita terkesan menjadi manusia" palsu
ketka menutupi semua masalah,kesedihan, dll
dengan hangatnya senyuman, dengan riangnya gurau tawa
tetapi itulah jalan terbaik ketika kau tak ingin orang yang dekat dengan mu ikut merasakan apa yang kau tak ingin mereka rasakan
dan mungkin karena kira memang adalah para pembuat tabir kesedihan dan masalah, walaupun tetap terlihat oleh bahasa tertentu yang hanya satu atau dua orang yang melihatnya dan itu sudah cukup
tidak pintarka menari. Jadi bagaimana mi?
BalasHapus